Rate this post

aa-mandiriUniversitas Baiturrahmah bekerjasama dengan Kopertis Wilayah X menyelenggarakan Pelatihan AA (Applied Approach) Mandiri bagi 74 orang dosen di lingkungan universitas dan Akper Baiturrahmah Padang. Pelatihan ini diadakan selama tiga hari 19 – 21 Januari 2012 lalu.

Pelatihan ini dibuka oleh PR I Universitas Baiturrahmah Nazaruddin Bahar. Ini merupakan kesempatan bagus bagi para dosen guna mengasah pengetahuan dan meningkatkan quality of teaching. Para dosen diharapkan mampu mengonsep dan menulis buku ajar yang bisa menjadi pegangan bagi mahasiswa dalam proses belajar mengajar.

Pada pelatihan tersebut, tampil sebagai penyaji adalah Koordinator Kopertis Wilayah X Prof. Damsar, MA “Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi”, Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah X Drs. Hanafi, MS “Komunikasi untuk Efektifitas Pembelajaran”, guru besar UNP Prof. Dr. Agus Irianto “Ragam Media dalam Pembelajaran”, dosen fakultas ekonomi Unand Dr. Rahmi Fahmi, SE, MA “Evaluasi Belajar dan RPKPS-RPP”, dosen fakultas teknik Unand Henmaidy, Phd “Kontrak Perkuliahan dan Teknik Penilaian”, dosen PNS DPK Kopertis Wilayah X Dr. Ansofino, M.Si “Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas”dan Dr. Zusmelia, M.Si “Konstruktivisme dalam Pembelajaran dan Soft Skills”.

Koordinator Kopertis Wilayah X Damsar mengatakan pelatihan ini merupakan kesempatan bagi para dosen untuk meningkatkan kualitasnya sebagai tenaga pengajar. Diharapkan para dosen mampu beradaptasi terhadap perubahan dan kebutuhan stakeholders. Dosen juga harus mempunyai kompetensi untuk berkompetisi baik dalam negeri ataupun luar negeri. Peningkatan kualitas perguruan tinggi, mutu, dan pengembangan SDM menjadi kunci utama dalam membangun suatu lembaga pendidikan.

Ada tiga kunci keberhasilan perguruan tinggi. Pertama, adanya keharmonisan (internal yayasan, yayasan dengan pimpinan perguruan tinggi, dan keharmonisan pimpinan PT dengan jajarannya). Kedua, fisik (sarana dan prasarana). Hal ini merupakan bagian dari pencitraan dari suatu kampus. Kampus yang asri, dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang PBM tentu menjadi modal awal dalam menarik minat calon mahasiswa. Ketiga, adanya pengakuan (Akreditasi) dari BAN-PT, tegas Damsar.

Dosen merupakan faktor utama dalam keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM). Seorang dosen dituntut tidak hanya dalam hal penguasaan materi. Kemampuan mengelola kelas juga memiliki peran dalam keberhasilan PBM. Permasalahan apa yang ada di kelas, pengidentifikasian, dan tindakan yang tepat agar observasi kelas dan tujuan akhir dari PBM bisa tercapai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *