Sayuran hijau dan makanan nabati lainnya dikenal sebagai makanan yang sehat. Namun yang tidak disadari banyak dari makanan ini juga mengandung anti nutrisi yang disebut oksalat (oxalic acid).
Pengertian Oksalat
Asam oksalat adalah senyawa organik yang ditemukan di banyak tanaman. Biasa ditemukan pada sayuran hijau, sayuran, buah-buahan, coklat, kacang-kacangan dan biji-bijian. Pada tumbuhan, biasanya terikat pada mineral, membentuk oksalat. Tubuh manusia dapat menghasilkan oksalat sendiri atau mendapatkannya dari makanan. Vitamin C juga dapat diubah menjadi oksalat saat dimetabolisme. Setelah dikonsumsi, oksalat berfungsi mengikat mineral dan membentuk senyawa. Contoh dari senyawa oksalat yang terbentuk antara lain kalium oksalat, kalsium oksalat, natrium oksalat, dan besi oksalat. Kalsium oksalat adalah senyawa yang terbentuk di usus besar sebagaimana senyawa oksalat lainnya.
Proses pembentukan senyawa ini sebagian besar terjadi di usus besar, tetapi juga dapat terjadi di ginjal dan bagian lain dari saluran kemih. Bagi kebanyakan orang, senyawa oksalat ini kemudian dibuang melalui tinja atau urin. Namun tidak bagi sebagian orang yang sensitif, ditemukan bahwa mengkonsumsi oksalat dalam jumlah besar meningkatkan resiko batu ginjal dan masalah kesehatan lainnya.
Intinya oxalic acid atau asam oksalat adalah asam organik yang ditemukan pada tumbuhan, tetapi juga dapat disintesis oleh tubuh. Oksalat berfungsi mengikat mineral, dan telah dikaitkan dengan batu ginjal dan masalah kesehatan lainnya. Asam oksalat (oxalic acid) terjadi secara alami di banyak tanaman seperti buah-buahan, biji coklat sayuran berdaun hijau, biji – bijian, bayam, ubi jalar, belimbing, dan lobak hijau.
Efek Oksalat pada Tubuh Anda
Saat Anda mengonsumsi makanan yang mengandung oksalat, senyawa tersebut akan menempel pada mineral untuk membuat mineral lainnya. Contoh dari senyawa yang terbentuk adalah kalium oksalat, oksalat besi, natrium oksalat, dan kalsium oksalat. Prosesnya terjadi di usus besar sebagian besar waktu dan terkadang di ginjal.
Tubuh kemudian mengeluarkan unsur-unsur tersebut melalui tinja atau urin. Kalsium oksalat adalah salah satu zat yang terbuang tersebut. Bagi orang dengan tingkat sensitivitas tinggi, diet tinggi oksalat dapat menyebabkan batu ginjal . Mereka juga meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya.
Pembentukan batu ginjal pada dasarnya merupakan hal yang normal jika kalsium dan sejumlah kecil oksalat berada di saluran kemih pada waktu yang sama. Mengkonsumsi oksalat pada dasarnya tidak memberikan efek negatif selama oksalat tetap pada bentuknya. Terkadang, kalsium dan oksalat larut dan bercampur membentuk kristal kalsium oksalat. Hal serupa terjadi pula pada pembentukan natrium oksalat di dalam tubuh.
Kristal pada saluran urin ini bisa menimbulkan masalah pada beberapa orang, terutama jika kadar oksalat tinggi dan kadar urine rendah. Terbentuknya kristal ini pada dasarnya tidak masalah bahkan Anda mungkin tidak menyadari adanya kristal di saluran urin. Masalah mulai timbul ketika kristal ini bergabung bersama untuk membentuk batu yang lebih besar.
Ketika ini terjadi, Anda akan mengalami mual, nyeri hebat, dan darah dalam urin saat batu bergerak di sepanjang saluran kemih. Pada kebanyakan hasil pemeriksaan saluran kemih, pada batu ginjal mengandung kalsium oksalat tingkat tinggi.
Penelitian terbaru menyatakan bahwa membatasi makanan dengan oksalat tinggi mungkin tidak lagi praktis. Hal ini disebabkan karena makanan yang mengandung oksalat juga memiliki nutrisi sehat yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, sebagian besar oksalat dalam urin berasal dari tubuh dan bukan dari makanan.
Apakah oksalat menyebabkan masalah lain
Terdapat beberapa kaitan antara konsumsi oksalat dengan penyakit lainnya. Beberapa orang mengklaim bahwa asupan oksalat yang tinggi mungkin terkait dengan perkembangan autisme. Penelitian yang lain mengatakan oksalat mungkin terkait dengan vulvodynia, yang ditandai dengan nyeri vagina kronis yang tidak dapat dijelaskan.
Namun berdasarkan hasil penelitian, para peneliti percaya tidak satu pun dari gangguan ini yang kemungkinan dipicu oleh oksalat makanan. Pemicu vulvodynia berasal dari senyawa oksalat yang disintesis dari dalam tubuh bukan berasal dari makanan.
Beberapa penelitian memang mengaitkan oksalat dengan autisme dan vulvodynia, tetapi hanya sedikit penelitian yang melihat kemungkinan hubungan tersebut. Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap masih dibutuhkan untuk mengetahui efek dari mengkonsumsi oksalat.
Sebagian besar makanan dengan oksalat sangat sehat
Beberapa literatur yang menganjurkan diet rendah oksalat mengatakan bahwa orang lebih baik tidak mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat, karena mungkin memiliki efek kesehatan yang negatif.
Namun, tidak sesederhana itu. Kegunaan oxalic acid bagi tubuh didapatkan secara tidak langsung dari kandungan nutrisi lain makanan yang mengandung oksalat. Banyak diantara makanan yang mengandung oksalat memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa. Nutrisi seperti antioksidan, serat, dan nutrisi penting lainnya. Oleh karena itu menghentikan konsumsi oksalat tidak perlu dilakukan.
Oleh karena itu, bukanlah ide yang baik bagi kebanyakan orang untuk benar-benar berhenti makan makanan tinggi oxalate acid. Menghindari mengkonsumsi oxalate acid memang bukan hal penting untuk dilakukan. Karena jika menghapus oxalate acid dari tubuh maka akan berpotensi untuk kehilangan sumber nutrisi lainnya.
Usus Anda menentukan penyerapan oksalat
Kegunaan oxalic acid bagi tubuh dapat dirasakan tanpa perlu khawatir adanya efek samping yang membahayakan. Kekhawatiran terhadap oksalat acid terjadi karena adanya penggabungan senyawa yang dapat membuat kristal yang menggumpal. Namun kenyataannya berapa oksalat acid yang Anda makan dapat dipecah oleh bakteri di usus, yang terjadi sebelum dapat mengikat mineral.
Namun, beberapa orang tidak memiliki banyak bakteri ini di usus mereka, karena antibiotik menurunkan jumlah koloni O. formigenes. Ini menunjukkan bahwa orang yang telah menggunakan antibiotik atau menderita disfungsi usus dapat mengambil manfaat lebih banyak dari diet rendah oksalat acid.
Cara melakukan diet rendah oksalat
Orang yang menjalani diet rendah oksalat untuk batu ginjal biasanya diinstruksikan untuk makan kurang dari 50 mg oksalat setiap hari.
Berikut adalah beberapa tips tentang cara mengikuti diet rendah oksalat:
- Batasi oksalat hingga 50 mg per hari: Pilih berbagai sumber hewani dan tumbuhan yang padat nutrisi dari daftar makanan yang sangat rendah oksalat ini .
- Rebus sayuran kaya oksalat: Merebus sayuran dapat mengurangi kandungan oksalatnya dari 90% menjadi hampir 30%, tergantung pada sayurannya.
- Minum banyak air: Orang dewasa perlu minum minimal 2 liter setiap hari. Bagi pasien yang memiliki batu ginjal, minumlah yang cukup untuk menghasilkan setidaknya 2,5 liter urin sehari.
- Dapatkan cukup kalsium: Kalsium mengikat oksalat di usus dan mengurangi jumlah yang diserap tubuh. Jadi cobalah untuk mendapatkan sekitar 800-1.200 mg per hari
Diann Alatas – penulis dan pemilik sumber berita ini.
Saya mencoba memberikan konten dengan kualitas terbaik tentang kesehatan, obat-obatan, suplemen makanan, dan lainnya.